relaxmody.com – Museum Jenderal Soedirman di Banyumas, Jawa Tengah, bukan sekadar tempat menyimpan artefak, melainkan juga menyimpan cerita inspiratif tentang perjuangan sang Panglima Besar. Berikut 15 fakta menarik tentang toko sejarah ini:
- Berawal dari Monumen: Museum ini awalnya hanya berupa monumen yang dibangun oleh Yayasan Seruan Eling Banyumas (Seruling Mas) pada tahun 1984. Monumen tersebut didirikan di jalur transportasi utama menuju Jakarta, agar mudah diakses oleh masyarakat.
- Diresmikan Tahun 2001: Museum Jenderal Soedirman diresmikan pada tanggal 10 Oktober 2001. Awalnya dikelola oleh Yayasan Seruling Mas, kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Banyumas.
- Dua Lantai Penuh Sejarah: Museum ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah menampilkan foto-foto perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut kembali Yogyakarta sebagai ibukota Indonesia dari kolonial Belanda.
- Relief dan Patung Perunggu: Lantai atas museum menampilkan relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945. Di sini juga terdapat patung Jenderal Soedirman duduk di atas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tinggi 4,5 meter.
- Mengenang Perjuangan di Banyumas: Museum ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Soedirman di Kabupaten Banyumas, khususnya Purwokerto.
- Strategi Tanpa Pertumpahan Darah: Berkat keahlian strategi dan kepandaian bernegosiasi, Jenderal Soedirman berhasil mengambil alih kekuasaan dari penjajah Jepang di Banyumas tanpa pertumpahan darah.
- Pembentukan BKR Banyumas: Pada September 1945, Jenderal Soedirman memimpin pertemuan para bekas perwira PETA, Heiho, Seinendan, dan KNIL di Banyumas untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) Banyumas.
- Markas di Gedung Landrat: Setelah BKR terbentuk. Jenderal Soedirman mendirikan markas di Gedung Landrat yang terletak di sebelah timur alun-alun Purwokerto.
- Transformasi BKR menjadi TKR: Pada Oktober 1945, pemerintah pusat mengeluarkan dekrit tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). BKR Banyumas pun bertransformasi menjadi TKR dengan nama Divisi V TKR, dipimpin oleh Kolonel Soedirman.
- Monumen Penghormatan: Monumen Pangsar Soedirman yang ada di museum menjadi simbol penghormatan terhadap jasa-jasa sang pahlawan.
- Kawasan Pengembangan Pariwisata: Museum Jenderal Soedirman termasuk dalam kawasan pengembangan pariwisata di Banyumas.
- Aktivitas Edukasi dan Rekreasi: Museum ini menjadi tempat wisata edukasi dan sejarah, dengan fasilitas seperti pameran, perpustakaan, dan wahana bermain anak.
- Lomba Burung Berkicau: Area museum juga digunakan sebagai tempat lomba burung berkicau yang diadakan setiap bulan.
- Kunjungan Relatif Stabil: Jumlah pengunjung museum relatif stabil, dengan rata-rata 21-25 orang per hari, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
- Sumber Informasi Sejarah: Museum Jenderal Soedirman menjadi sumber informasi penting tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Khususnya di masa kepemimpinan Jenderal Soedirman.
Museum Jenderal Soedirman tidak hanya menyimpan artefa. Tetapi juga menyimpan semangat juang dan nilai-nilai luhur yang patut diteladani oleh generasi penerus bangsa