relaxmody.com – Sejak awal perfilman Indonesia, ada banyak kisah menarik dan fakta tersembunyi yang kadang luput dari perhatian penonton awam. Misalnya, film The Raid: Redemption tidak hanya dipuji karena aksi brutal yang koreografinya menegangkan, tetapi juga karena penggunaan seni bela diri asli Indonesia yakni pencak silat sebagai inti gaya tempur karakter utamanya. Hal ini memberi identitas lokal yang kuat serta membedakan film ini dari banyak film aksi asing.
Lebih jauh lagi, film beraliran horor pun menyembunyikan warisan panjang perfilman nusantara. Salah satunya adalah Tengkorak Hidoep (1941), yang sering disebut sebagai salah satu film horor pertama di Indonesia. Film ini menarik karena teknik efek khusus pada zamannya: adegan ketika tengkorak hidup muncul dari makam disertai kilatan petir diklaim sebagai salah satu upaya artistik awal perfilman Indonesia klasik.
Fakta lainnya tak kalah menarik: film “Agak Laen” (2024) berhasil menarik lebih dari 9,1 juta penonton di bioskop nasional, menjadikannya salah satu film Indonesia dengan jumlah penonton terbesar. Pencapaian ini menunjukkan bahwa film lokal dengan konsep kuat dan promosi tepat masih sangat mampu memikat pasar dalam negeri.
Secara keseluruhan, trivia-trivia seperti penggunaan pencak silat, eksperimen efek horor awal, dan keberhasilan box office menunjukkan bahwa dunia film Indonesia bukan hanya hiburan semata. Setiap film membawa lapisan budaya, teknik, dan sejarah yang memperkaya. Pengetahuan semacam ini meningkatkan apresiasi penonton terhadap karya-karya sineas lokal dan membangun rasa bangga terhadap kreativitas dalam negeri.
