Gharial – “Buaya Jarum” yang Hampir Punah, Satwa Paling Aneh dan Paling Terancam di Sungai India

relaxmody.com – Di antara semua buaya di dunia, tidak ada yang sekeren sekaligus se-tragis gharial (Gavialis gangeticus). Dengan moncong panjang bak jarum, gigi-gigi runcing seperti paku, dan mata kecil yang selalu terlihat “tersenyum”, gharial dijuluki “buaya jarum” atau “buaya ikan”. Tapi di balik penampilan uniknya, ia menyimpan cerita kelam: dari yang pernah berjumlah ratusan ribu ekor, kini tersisa kurang dari 650 ekor dewasa di alam liar (2025).

Ciri-ciri yang Tak Bisa Dikira-kira

  • Moncong sangat panjang & ramping (3–6 kali lebih panjang dari lebar kepala)
  • 106–110 gigi tajam yang saling mengunci sempurna (paling banyak di antara semua buaya)
  • Jantan dewasa punya tonjolan bulat di ujung moncong bernama ghara (mirip kendi India, dari situlah namanya berasal)
  • Panjang maksimal: jantan sampai 6–6,5 meter, betina 3,5–4 meter
  • Berat: jantan hingga 700 kg (tapi biasanya jauh lebih ringan karena kurus)
  • Warna: zaitun muda di punggung, putih kekuningan di perut
  • Bisa berenang dengan kecepatan 24 km/jam meski badannya besar

Makanan Eksklusif: Hanya Makan Ikan

Gharial adalah satu-satunya buaya di dunia yang benar-benar piscivora (99 % makanannya ikan). Moncongnya yang super ramping minim hambatan air, sehingga ia bisa mengayunkan kepala ke samping dengan cepat untuk menangkap ikan seperti “sapuan pedang”. Ia jarang sekali menyerang manusia — bahkan anak kecil pun aman berenang di dekatnya (rekor serangan fatal ke manusia = nol sepanjang sejarah).

Habitat Asli

Dulu tersebar di semua sungai besar Asia Selatan:

  • Indus (Pakistan)
  • Gangga, Brahmaputra, Mahanadi (India)
  • Irrawaddy (Myanmar)
  • Rapti, Narayani, Karnali (Nepal)

Sekarang hanya tersisa 3–4 populasi kecil yang benar-benar viable:

  1. Sungai Chambal (India) – populasi terbesar (~500 ekor)
  2. Sungai Girwa (India/Nepal)
  3. Sungai Son (India)
  4. Sungai Gandak (Nepal/India)

Mengapa Hampir Punah?

  • 1940-an: populasi >20.000–40.000 ekor
  • 2006: tersisa <200 ekor dewasa → dinyatakan Critically Endangered
  • Penyebab utama: – Bendungan dan irigasi besar-besaran → sungai jadi dangkal, arus lambat, ikan hilang – Jaring ikan (gill net) → ribuan gharial muda mati tersangkut setiap tahun – Penangkapan untuk ghara (dipercaya obat kuat) dan kulit – Polusi sungai Gangga (logam berat & pestisida membuat telur tak menetas)

Kebangkitan dari Ambang Kepunahan

Sejak 1975 India dan Nepal menjalankan program konservasi paling sukses untuk buaya di dunia:

  • Telur diambil dari sarang alam → ditetaskan di penangkaran
  • Anak gharial dipelihara 3–5 tahun sampai ukuran “anti predator” (1,5–2 meter)
  • Dilepaskan kembali ke sungai yang dilindungi

Hasil: dari <200 ekor (2006) → sekarang ±1.200–1.500 ekor total (termasuk penangkaran), tapi hanya sekitar 650 dewasa yang bisa berkembang biak.

Fakta Unik Lainnya

  • Jantan memakai ghara-nya untuk mengeluarkan gelembung dan suara “buzzing” saat musim kawin — terdengar sampai ratusan meter
  • Betina bertelur 35–95 butir (telur buaya terbesar di dunia, seukuran telur angsa)
  • Suhu telur menentukan jenis kelamin: <31 °C → betina, >33 °C → jantan
  • Umur di alam liar bisa mencapai 50–60 tahun
  • Masih ada satu spesies saudara yang lebih langka lagi: false gharial (Tomistoma schlegelii) di Kalimantan dan Malaysia (populasi <2.500 ekor)

IUCN: Critically Endangered CITES: Appendix I (perdagangan dilarang total) Ancaman terbaru: proyek bendungan baru di Sungai Chambal dan perubahan iklim yang mengganggu musim banjir (tempat mereka bertelur).

Gharial bukan sekadar buaya — ia adalah indikator kesehatan sungai Gangga. Kalau gharial hilang, berarti sungai itu sudah “mati”. Saat ini, setiap ekor gharial dewasa di alam liar benar-benar berharga emas. Kalau kamu pernah melihatnya di Sungai Chambal, berarti kamu termasuk segelintir orang beruntung di planet ini yang masih bisa menyaksikan “buaya jarum” hidup di habitat aslinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *