JAKARTA, relaxmody.com – Charles Darwin, seorang naturalis dan ilmuwan asal Inggris, dikenal luas sebagai tokoh yang mengemukakan teori evolusi melalui seleksi alam. Penelitiannya, terutama yang dituangkan dalam bukunya On the Origin of Species, mengubah cara kita memahami kehidupan dan keberagaman spesies di bumi. Meskipun banyak orang mengenalnya sebagai pendiri teori evolusi, ada banyak fakta menarik tentang kehidupan dan perjalanan kariernya yang jarang diketahui. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Charles Darwin yang perlu Anda ketahui.
1. Lahir dalam Keluarga yang Terkenal
Charles Darwin lahir pada 12 Februari 1809, di Shrewsbury, Inggris, dalam keluarga yang cukup terkemuka. Ayahnya, Robert Darwin, adalah seorang dokter kaya, sementara ibunya, Susannah, berasal dari keluarga kaya raya. Darwin berasal dari keluarga intelektual; kakeknya, Erasmus Darwin, adalah seorang dokter dan filsuf yang memiliki minat besar pada ilmu pengetahuan dan evolusi, meskipun ia tidak sepopuler Charles.
Karena keluarganya yang mendukung pendidikan, Darwin dibesarkan dengan pengaruh kuat terhadap ilmu pengetahuan, meskipun pada awalnya ia lebih tertarik pada studi medis daripada biologi.
2. Awalnya Tidak Tertarik pada Ilmu Alam
Meskipun berasal dari keluarga yang sangat mendukung pendidikan, Darwin tidak langsung terjun ke dunia ilmu alam. Ia pertama kali kuliah di Universitas Edinburgh untuk belajar kedokteran, tetapi dia merasa tidak tertarik dengan dunia medis dan tidak nyaman dengan suasana rumah sakit. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Cambridge untuk mempelajari teologi dan menjadi seorang pendeta, tetapi lebih tertarik pada ilmu alam dan filosofi daripada bidang teologi.
Di Cambridge, ia bertemu dengan banyak ilmuwan yang mempengaruhi pandangannya tentang alam dan kehidupan. Salah satu teman terbaiknya adalah John Stevens Henslow, seorang profesor botani yang memperkenalkan Darwin pada dunia botani dan geologi.
3. Perjalanan Keliling Dunia di Kapal HMS Beagle
Perjalanan yang paling terkenal dalam hidup Darwin adalah perjalanan keliling dunia di kapal penelitian HMS Beagle. Pada 1831, Darwin yang saat itu berusia 22 tahun, bergabung dengan ekspedisi ini sebagai naturalis kapal. Perjalanan ini berlangsung selama hampir lima tahun, dari 1831 hingga 1836, dan membawanya ke berbagai tempat, termasuk kepulauan Galapagos, Amerika Selatan, dan Tahiti.
Pengamatan yang ia lakukan selama perjalanan ini menjadi dasar bagi teori evolusi yang akan dikembangkannya. Darwin mengamati berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang berbeda di setiap pulau, serta variasi dalam spesies yang ada di wilayah yang berbeda. Salah satu pengamatan pentingnya adalah perbedaan burung finch (burung pipit) di Kepulauan Galapagos, yang menjadi bukti awal bagi konsep seleksi alam.
4. Menunda Menerbitkan Teori Evolusinya
Meskipun Darwin sudah mengumpulkan banyak bukti mengenai teori evolusi, ia membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk akhirnya mempublikasikan temuan tersebut. Salah satu alasan utama adalah kekhawatirannya tentang reaksi masyarakat terhadap teori tersebut, terutama yang berkaitan dengan agama dan pandangan tradisional tentang penciptaan.
Namun, pada 1859, Darwin akhirnya memutuskan untuk menerbitkan bukunya yang paling terkenal, On the Origin of Species by Means of Natural Selection, yang mengemukakan teori evolusi melalui seleksi alam. Buku ini memicu perdebatan besar dan dianggap sebagai salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan.
5. Teori Seleksi Alam
Teori seleksi alam yang dikembangkan oleh Darwin menyatakan bahwa individu-individu dalam suatu spesies yang memiliki sifat-sifat yang lebih baik untuk bertahan hidup dan berkembang biak akan lebih cenderung mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Seiring waktu, perubahan ini akan mengarah pada evolusi spesies tersebut.
Teori ini menentang pandangan ilmiah dan religius yang lebih konvensional pada zaman itu, yang lebih mendukung ide penciptaan spesies oleh Tuhan dalam bentuk yang tetap dan tidak berubah. Meskipun teori Darwin mendapat banyak penolakan pada awalnya, seiring berjalannya waktu, bukti yang terkumpul mendukung konsep evolusi, dan sekarang teori ini diterima secara luas oleh dunia ilmiah.
6. Charles Darwin dan Agama
Darwin dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama, namun perjalanan intelektualnya membawanya ke pandangan yang lebih sekuler. Meskipun ia tidak sepenuhnya menolak agama, Darwin merasa bahwa agama tradisional tidak sejalan dengan penemuannya tentang seleksi alam dan evolusi. Ini menimbulkan konflik dalam dirinya, terutama karena ia merasa teori-teori ilmiahnya bertentangan dengan ajaran agama tentang penciptaan manusia.
Darwin sering kali diliputi rasa bersalah karena merasa bahwa pandangannya tentang evolusi dapat menantang kepercayaan agama, terutama dalam hal asal-usul manusia. Namun, ia tetap teguh pada pendiriannya dan mempercayai bahwa evolusi adalah penjelasan ilmiah yang paling masuk akal mengenai keberagaman kehidupan di Bumi.
7. Menderita Penyakit Misterius Selama Bertahun-Tahun
Sejak perjalanan keliling dunianya, Darwin mengalami berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk mual, kelelahan, dan masalah pencernaan yang berlangsung bertahun-tahun. Ia sering terpaksa mengambil waktu untuk istirahat, dan kondisi kesehatannya yang memburuk memengaruhi kehidupannya sehari-hari. Beberapa ilmuwan modern berpendapat bahwa Darwin mungkin menderita penyakit seperti hipotiroidisme atau chagas disease, meskipun diagnosa pasti tidak dapat dipastikan.
Meskipun masalah kesehatannya, Darwin tetap produktif dalam pekerjaan ilmiahnya, menulis dan mengembangkan teori-teori yang menjadi dasar bagi pemahaman kita tentang biologi dan evolusi.
8. Warisan Ilmiah yang Mengubah Dunia
Charles Darwin meninggal pada 19 April 1882 di usia 73 tahun. Warisan ilmiahnya tetap hidup hingga saat ini, dan teori evolusi terus menjadi dasar penting dalam biologi modern. Darwin tidak hanya mengubah cara kita memahami asal-usul spesies, tetapi juga mempengaruhi banyak bidang ilmu lainnya, termasuk antropologi, genetika, dan ekologi.
Darwin dihormati sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah, dan pada 1885, ia dimakamkan di Westminster Abbey di London, di dekat makam ilmuwan besar lainnya seperti Isaac Newton.
Kesimpulan
Charles Darwin adalah sosok yang luar biasa, yang melalui penemuan dan teorinya telah mengubah pandangan dunia tentang kehidupan dan keberagaman spesies. Meskipun menghadapi tantangan besar dalam hidup dan kariernya, kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan tetap tak tergoyahkan. Teori evolusi melalui seleksi alam yang ia kemukakan terus menjadi landasan bagi penelitian ilmiah hingga saat ini, dan Darwin tetap dihormati sebagai salah satu pionir besar dalam sejarah ilmu pengetahuan.