10 Fakta Menarik tentang Makgeolli, Minuman Tradisional Korea yang Kaya Sejarah

relaxmody.com – Makgeolli, minuman beralkohol tradisional Korea, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner negeri ginseng selama lebih dari 2.000 tahun. Terbuat dari beras yang difermentasi, makgeolli memiliki warna putih susu, tekstur kental, dan rasa manis-asam yang menyegarkan. Berikut adalah 10 fakta menarik tentang makgeolli yang memperkaya pemahaman tentang minuman ikonik ini.

  1. Minuman Tertua di Korea
    Makgeolli adalah minuman beralkohol tertua di Korea, dengan catatan sejarah yang menelusuri ke Dinasti Goryeo (918-1392). Bahkan, konsumsinya kemungkinan sudah ada sejak era Tiga Kerajaan (1 SM – 7 M). Minuman ini disebutkan dalam Jewang Ungi (1287) terkait pendiri Goguryeo.

  2. Nama Beragam yang Mencerminkan Budaya
    Makgeolli memiliki banyak nama, seperti takju (minuman keruh), nongju (arak petani), ihwa-ju (arak bunga pir), dan baekju (arak putih). Nama “makgeolli” sendiri berasal dari kata mak (kasar) dan geolli (disaring), merujuk pada proses pembuatannya yang sederhana.

  3. Minuman Petani yang Merakyat
    Awalnya, makgeolli populer di kalangan petani sebagai minuman penyegar setelah bekerja di ladang. Kandungan karbohidrat dan nutrisinya menjadikannya “makanan cair” yang memberi energi, sering disajikan sebagai camilan tengah hari.

  4. Bahan Sederhana, Proses Alami
    Makgeolli dibuat dari beras, air, dan nuruk—starter fermentasi tradisional yang mengandung ragi dan bakteri asam laktat. Proses fermentasi sederhana tanpa gula tambahan menghasilkan minuman alami yang kaya probiotik.

  5. Kaya Manfaat Kesehatan
    Proses fermentasi menghasilkan probiotik yang mendukung kesehatan usus dan pencernaan. Makgeolli juga mengandung vitamin B, asam amino, protein, serat, serta mineral seperti kalium dan kalsium, menjadikannya lebih bergizi dibandingkan minuman beralkohol lain.

  6. Kandungan Alkohol Rendah
    Dengan kadar alkohol 6-8%, makgeolli lebih ringan dibandingkan soju (20-40%) atau sake (16%). Ini membuatnya cocok untuk konsumsi santai tanpa risiko mabuk berat, ideal untuk acara sosial.

  7. Penyajian Unik dalam Mangkuk
    Berbeda dengan minuman lain yang disajikan dalam gelas, makgeolli secara tradisional dituangkan dari cerek ke mangkuk kecil. Botolnya perlu dikocok perlahan untuk mencampur endapan beras, memberikan tekstur khas.

  8. Pasangan Makanan yang Sempurna
    Makgeolli sering dinikmati dengan anju (camilan pendamping) seperti pajeon (panekuk daun bawang), bindaetteok (panekuk kacang hijau), atau kimchi. Kombinasi ini meningkatkan pengalaman kuliner, terutama di rumah makan tradisional.

  9. Kebangkitan Modern dan Varian Rasa
    Setelah menurun popularitasnya pasca-Olimpiade Seoul 1988 karena pengaruh budaya Barat, makgeolli bangkit kembali sejak akhir abad ke-20. Produsen modern menawarkan varian rasa seperti stroberi, persik, blueberry, hingga cokelat, menarik generasi muda.

  10. Peran dalam Budaya dan Upacara
    Makgeolli bukan sekadar minuman, tetapi simbol kebersamaan. Digunakan dalam upacara adat, perayaan, dan pesta, makgeolli mencerminkan semangat komunal Korea. Di Jeonju, misalnya, makgeolli alley terkenal dengan cerek keemasan dan hidangan pendamping yang melimpah.

Tips Menikmati Makgeolli

  • Sajikan Dingin: Simpan di lemari es untuk rasa terbaik, dan kocok sebelum dituang.

  • Coba Varian Non-Alkohol: Untuk umat Muslim atau mereka yang menghindari alkohol, beberapa produsen menawarkan makgeolli non-alkohol.

  • Buat Sendiri di Rumah: Dengan nuruk, beras, dan air, Anda bisa mencoba resep sederhana di rumah menggunakan panduan dari situs seperti Maangchi.

  • Kunjungi Tempat Otentik: Jika di Korea, cobalah makgeolli di Jeonju atau bar seperti Mukjeon di Seoul untuk pengalaman autentik.

Catatan Penting

Makgeolli tradisional tidak halal karena kandungan alkoholnya, sehingga konsumen Muslim perlu memilih varian non-alkohol. Selain itu, makgeolli yang tidak dipasteurisasi memiliki umur simpan pendek (2-3 minggu di kulkas) karena terus berfermentasi.

Makgeolli adalah lebih dari sekadar minuman; ia adalah warisan budaya Korea yang kaya sejarah, nutrisi, dan kebersamaan. Dari akarnya sebagai “arak petani” hingga kebangkitannya sebagai minuman modern, makgeolli terus memikat hati dengan rasa unik dan manfaat kesehatannya. Cobalah makgeolli dengan pajeon di rumah makan tradisional atau buat sendiri di rumah untuk merasakan pesonanya. Minuman ini adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menghasilkan keajaiban kuliner.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *