relaxmody.com – Marie Curie, ilmuwan luar biasa asal Polandia, adalah sosok inspiratif yang telah mengubah dunia melalui penemuannya dalam bidang radioaktivitas. Tidak hanya menjadi wanita pertama yang meraih Hadiah Nobel, tetapi juga memenangkan penghargaan ini dua kali dalam bidang yang berbeda. Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang hidup dan pencapaiannya.
1. Wanita Pertama Peraih Hadiah Nobel
Marie Curie membuat sejarah pada tahun 1903 ketika ia menjadi wanita pertama yang menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Penghargaan ini diberikan atas penelitiannya tentang radiasi, yang dilakukan bersama suaminya, Pierre Curie, dan Antoine Henri Becquerel. Tidak berhenti di situ, ia memenangkan Nobel kedua dalam bidang Kimia pada tahun 1911 untuk penemuannya atas dua elemen radioaktif, polonium dan radium.
2. Menciptakan Istilah “Radioaktivitas”
Marie Curie adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah “radioaktivitas” untuk menggambarkan sifat elemen tertentu yang memancarkan radiasi. Penelitiannya menjadi dasar bagi berbagai bidang ilmiah, termasuk fisika nuklir dan pengobatan kanker modern.
3. Penemu Elemen Polonium dan Radium
Pada tahun 1898, Marie dan Pierre Curie menemukan elemen polonium, yang dinamai sesuai tanah kelahirannya, Polandia. Beberapa bulan kemudian, mereka juga menemukan elemen radium, yang memiliki sifat radioaktif jauh lebih kuat.
4. Satu-Satunya Orang yang Meraih Nobel dalam Dua Ilmu Berbeda
Marie Curie memegang rekor sebagai satu-satunya individu yang memenangkan Hadiah Nobel dalam dua disiplin ilmu yang berbeda—Fisika dan Kimia. Prestasi ini menunjukkan kontribusi luar biasanya terhadap ilmu pengetahuan.
5. Laboratorium Tanpa Fasilitas Modern
Ketika melakukan penelitiannya, Marie Curie bekerja dalam kondisi yang jauh dari ideal. Laboratorium tempat ia dan suaminya mengekstraksi radium dari ton bijih uranium adalah bangunan sederhana tanpa peralatan canggih. Meski demikian, dedikasi mereka membuahkan hasil besar.
6. Pionir dalam Penggunaan Radiasi untuk Pengobatan
Marie Curie menyadari potensi radiasi dalam dunia kedokteran. Ia adalah pelopor penggunaan terapi radiasi untuk mengobati kanker, yang menjadi dasar dari radioterapi modern. Selama Perang Dunia I, ia juga membantu mengembangkan mesin X-ray portabel untuk digunakan di medan perang.
7. Pendidikan yang Tak Kenal Lelah
Marie Curie awalnya tidak memiliki akses pendidikan formal di Polandia karena diskriminasi terhadap wanita. Ia bergabung dengan “Universitas Terbang,” lembaga bawah tanah yang memberikan pendidikan bagi wanita. Setelah itu, ia pindah ke Paris untuk melanjutkan studi di Universitas Sorbonne, tempat ia menyelesaikan gelar dalam bidang fisika dan matematika.
8. Terpapar Bahaya Radiasi
Ironisnya, Marie Curie tidak menyadari bahaya paparan radiasi yang terus-menerus selama penelitiannya. Akibatnya, ia menderita anemia aplastik, penyakit yang akhirnya merenggut nyawanya pada tahun 1934. Penelitiannya yang berdampak besar dilakukan dengan pengorbanan besar.
9. Jejaknya Masih Memancar Hingga Kini
Buku catatan laboratorium Marie Curie hingga kini masih sangat radioaktif, bahkan harus disimpan di dalam wadah pelindung khusus. Hal ini mencerminkan betapa intensnya radiasi yang dihadapi selama penelitiannya.
10. Inspirasi Bagi Generasi Berikutnya
Marie Curie tidak hanya dikenang sebagai ilmuwan besar tetapi juga sebagai simbol kesetaraan gender dalam sains. Ia membuka jalan bagi perempuan untuk berkontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan, membuktikan bahwa gender bukanlah penghalang untuk mencapai prestasi besar.
Marie Curie adalah contoh luar biasa dari dedikasi, kecerdasan, dan keberanian. Penemuan dan kontribusinya telah menyelamatkan jutaan nyawa, sekaligus membuka wawasan baru dalam ilmu pengetahuan. Kisah hidupnya menjadi inspirasi abadi bagi generasi mendatang untuk terus mengejar ilmu, terlepas dari rintangan apa pun.