Whirling Dervishes, Tradisi Sufi Unik dari Turki yang Memikat Dunia

relaxmody.com – Setiap daerah di dunia menyimpan tradisi yang kadang terasa aneh bagi orang luar, tetapi bagi mereka tradisi itu punya makna kuat dan menjadi bagian identitas budaya. Salah satu tradisi unik yang menarik adalah Whirling Dervishes dari Turki, bagian dari tarekat Sufi Mevlevi, di mana para pengikutnya berputar secara berkelanjutan dalam ritual sufi sebagai bentuk meditasi dan kontak spiritual dengan Tuhan. Gerakan berputar yang terus menerus sampai tubuh “berhenti” secara luar biasa ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi sarana untuk menanggalkan ego, meredakan ego diri, dan menikmati ketenangan dalam kekhusyukan. Musik dan syair menjadi bagian pendukung: alunan ney, alat musik tiup khas, serta puisi-puisi yang mengingatkan pada keagungan ciptaan. Bagi penonton dari budaya lain, tontonan bisa terasa hipnotis atau bahkan misterius, tetapi bagi praktisinya tiap putaran punya makna—lelah jasmani, tapi lega batin.

Ritual ini mulai berkembang sejak abad ke-13 ketika pengikut Jalaluddin Rumi mendirikan tarekat Mevlevi sebagai penyebaran nilai kasih sayang, toleransi, dan kedamaian. Dalam praktiknya, whirling bukan cuma soal memutar badan melingkar, tapi juga sinkronisasi antara napas, pikiran kosong dari keinginan duniawi, dan penghayatan tinggi terhadap kesatuan antara makhluk dengan Sang Pencipta. Penonton yang hadir kadang merasakan suasana berbeda: aroma dupa, gemuruh musik tradisional, cahaya lembut di aula yang temaram—memberi sensasi hampir mistis.

Dalam konteks E-E-A-T (Expertise, Experience, Authoritativeness, Trustworthiness), nilai-nilai dalam tradisi ini telah diteliti oleh antropolog, sarjana studi agama, dan praktisi sufi sendiri. Banyak studi yang membahas filosofi di balik gerakan putar, kaitannya dengan sufisme dalam Islam, sejarah tarekat Mevlevi, serta bagaimana tradisi ini bertahan di era modern di tengah arus globalisasi. Tradisi Whirling Dervishes ini mengingatkan bahwa ritual kuno bisa terus relevan apabila menghormati tradisi sekaligus beradaptasi dengan waktu, menjadi warisan budaya yang hidup, bukan terhenti sebagai artefak sejarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *