Dracula Parrot, Burung Gotik dari Hutan Papua

Dracula Parrot

relaxmody.com – Di tengah lebatnya hutan hujan Papua, terdapat seekor burung yang penampilannya begitu mencolok dan unik, sehingga dijuluki “Dracula Parrot”. Burung ini dikenal dengan nama ilmiah Psittrichas fulgidus atau Pesquet’s Parrot. Dengan bulu berwarna hitam legam dan merah darah, serta kepala yang hampir botak, burung ini tampak seperti makhluk dari dunia lain

Ciri Fisik yang Mengesankan​

Dracula Parrot memiliki panjang tubuh sekitar 46 cm dan berat antara 600 hingga 800 gram. Kepalanya yang botak diyakini sebagai adaptasi untuk mencegah bulu menjadi lengket akibat getah buah-buahan yang dikonsumsinya. Paruhnya yang melengkung tajam menambah kesan menyeramkan, namun sebenarnya burung ini adalah pemakan buah, terutama buah ara, serta bunga dan nektar.

Suara yang Menggema di Hutan​

Salah satu ciri khas Dracula Parrot adalah suaranya yang keras dan serak, terdengar seperti jeritan yang menggema di hutan. Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota kelompoknya, menjaga kohesi saat terbang, serta mungkin berfungsi untuk menakuti predator atau menunjukkan dominasi wilayah.​

Habitat dan Perilaku​

Burung ini endemik di hutan hujan Papua, hidup di kanopi hutan yang tinggi. Mereka biasanya terlihat berpasangan atau dalam kelompok kecil, terbang dari satu pohon ke pohon lainnya untuk mencari makanan. Meskipun penampilannya menakutkan, Dracula Parrot adalah burung yang pemalu dan sulit didekati.

Ancaman dan Konservasi​

Sayangnya, populasi Dracula Parrot mengalami penurunan akibat perburuan untuk perdagangan bulu dan kehilangan habitat. Burung ini kini masuk dalam daftar “rentan” menurut Daftar Merah IUCN. Upaya konservasi sangat diperlukan untuk melindungi spesies unik ini dari kepunahan.​

Dracula Parrot adalah contoh nyata betapa kaya dan uniknya keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan penampilan yang mencolok dan perilaku yang menarik, burung ini menjadi simbol pentingnya pelestarian hutan hujan tropis dan spesies endemik yang menghuni ekosistem tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *